Kabupaten Sleman Fokus Penanganan Stunting, Ini Daftar Kalurahan Prioritas
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemkab Sleman telah menetapkan 23 kalurahan menjadi lokasi fokus penanganan stunting di tahun ini. Pemilihan dilakukan karena jumlah kasusnya lebih tinggi dibandingkan dengan angka stuting di tingkat kabupaten.
Untuk percepatan aksi, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo telah menerbitkan Surat Keputusan Bupati No.1.34/Kep.KDH/2024 tentang Kalurahan Lokasi Fokus Prioritas Penanggulangan Stunting di Bumi Sembada. Ke-23 kalurahan yang masuk dalam lokus penanganan tersebar 16 kapanewon.
Advertisement
Kapanewon Sleman dan Prambanan menjadi lokasi terbanyak dengan masing-masing ada empat kalurahan. Di Prambanan terdapat Kalurahan Sumberejo; Gayamharjo; Sambirejo dan Bokoharjo.
Adapun di Kapanewon Sleman meliputi Kalurahan Caturharjo; Triharjo; Pandowoharjo dan Tridadi. Di Kapanewon Cangkirngan penanganan dilakukan di Kalurahan Argomulyo dan Wukirsari.
Sementara itu di Kapanewon Seyegan dilaksanakan di Kalurahan Margoluwih dan Margodadi. Di Kapanewon Tempel dilakukan di Kalurahan Margorejo dan Mojorejo.
Selanjutnya penanganan juga dilakukan di Sariharjo dan Sardonoharjo di Kapanewon Ngaglik; Kalurahan Kalitirto dan Tegaltirto di Kapanewon Berbah. Adapun lima kalurahan lainnya terdapat di Kalurahan Harjobinangun, Pakem; Umbulmartani, Ngemplak; Tlogoadi, Mlati; Trihanggo; Gamping dan Kalurahan Tirtomartani, Kalasan.
BACA JUGA: Bisa Mengganggu Penerbangan, Polisi Melarang Warga Kulonprogo Menerbangkan Balon Udara
Sekretaris Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPD) Sleman, Wildan Solichin mengatakan, 23 kalurahan yang menjadi lokus penangan stunting dikarenkan jumlah kasus lebih tinggi dari rataan di Kabupaten Sleman sebesar 4,51%. Diharapakan dengan penanganan menyasar ke kalurahan, maka penurunan stunting bisa lebih dioptimalkan. “Target kami di tahun ini turun dari 4,51 persen jadi 4,49 persen,” katanya, Minggu (21/4/2024).
Disinggung mengenai program penanggulangan, Wildan mengakui sudah ada sebelas program prioritas untuk pencegahan maupun penanganan. Program pencegahan sudah dimulai sejak anak remaja dengan deteksi dini melalui program skrining anemia yang dilanjutkan dengan program tablet tambah darah, khususnya bagi remaja putri.
Program selanjutnya ada pemeriksaan kehamilan secara rutin, konsumsi tablet tambah darah bagi ibu hamil, pemberian tambahan makanan bagi ibu hamil kurang energi kronis. Adapun program lain seperti pemantauan pertumbuhan balita, pemberian asi ekslusif, pemberian MPASI kaya protein hewani untuk bayi dua tahun.
“Ada juga program tata laksana balita dengan masalah gizi, peningkatan dan perluasan imunisasi serta upaya sosialisasi berkaitan dengan program ketahanan keluarga,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mendukung penuh upaya pencegahan dan penanganan stunting. Menurut dia, program 1.000 hari kehidupan pertama menjadi kunci dalam upaya pencegahan terjadinya stunting.
“Upaya pencegahan terus dilakukan khususnya saat dalam masa kandungan dengan melakukan pemeriksaan rutin serta pemberian makanan tambahan atau pun tablet tambah darah,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gunung Ibu di Halmahera Erupsi, Keluarkan Api Setinggi 350 Meter
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Korban Apartemen Malioboro City Syukuri Penyerahan Unit, Minta Kasus Tuntas
- Tak Gelar Kampanye Akbar Pilkada Sleman, Tim Paslon Harda-Danang Bikin Kegiatan Bermanfaat di 17 Kapanewon
- Kembali Aktif Setelah Cuti Kampanye, Ini Pesan KPU Kepada Bupati Halim dan Wabup Joko Purnomo
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
- Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
Advertisement
Advertisement