Advertisement

Promo November

Kabupaten Sleman Fokus Penanganan Stunting, Ini Daftar Kalurahan Prioritas

David Kurniawan
Minggu, 21 April 2024 - 16:27 WIB
Maya Herawati
Kabupaten Sleman Fokus Penanganan Stunting, Ini Daftar Kalurahan Prioritas Ilustrasi anak/anak mengukur tinggi badan. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pemkab Sleman telah menetapkan 23 kalurahan menjadi lokasi fokus penanganan stunting di tahun ini. Pemilihan dilakukan karena jumlah kasusnya lebih tinggi dibandingkan dengan angka stuting di tingkat kabupaten.

Untuk percepatan aksi, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo telah menerbitkan Surat Keputusan Bupati No.1.34/Kep.KDH/2024 tentang Kalurahan Lokasi Fokus Prioritas Penanggulangan  Stunting di Bumi Sembada. Ke-23 kalurahan  yang masuk dalam lokus penanganan tersebar 16 kapanewon.

Advertisement

Kapanewon Sleman dan Prambanan menjadi lokasi terbanyak dengan masing-masing ada empat kalurahan. Di Prambanan terdapat Kalurahan Sumberejo; Gayamharjo; Sambirejo dan Bokoharjo.

Adapun di Kapanewon Sleman meliputi Kalurahan Caturharjo; Triharjo; Pandowoharjo dan Tridadi. Di Kapanewon Cangkirngan penanganan dilakukan di Kalurahan Argomulyo dan Wukirsari.

Sementara itu di Kapanewon Seyegan dilaksanakan di Kalurahan Margoluwih dan Margodadi. Di Kapanewon Tempel dilakukan di Kalurahan Margorejo dan Mojorejo.

Selanjutnya penanganan juga dilakukan di Sariharjo dan Sardonoharjo di Kapanewon Ngaglik; Kalurahan Kalitirto dan Tegaltirto di Kapanewon Berbah. Adapun lima kalurahan lainnya terdapat di Kalurahan Harjobinangun, Pakem; Umbulmartani, Ngemplak; Tlogoadi, Mlati; Trihanggo; Gamping dan Kalurahan Tirtomartani, Kalasan.

BACA JUGA: Bisa Mengganggu Penerbangan, Polisi Melarang Warga Kulonprogo Menerbangkan Balon Udara

Sekretaris Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPD) Sleman, Wildan Solichin mengatakan, 23 kalurahan yang menjadi lokus penangan stunting dikarenkan jumlah kasus lebih tinggi dari rataan di Kabupaten Sleman sebesar 4,51%. Diharapakan dengan penanganan menyasar ke kalurahan, maka penurunan stunting bisa lebih dioptimalkan. “Target kami di tahun ini turun dari 4,51 persen jadi 4,49 persen,” katanya, Minggu (21/4/2024).

Disinggung mengenai program penanggulangan, Wildan mengakui sudah ada sebelas program prioritas untuk pencegahan maupun penanganan. Program pencegahan sudah dimulai sejak anak remaja dengan deteksi dini melalui program skrining anemia yang dilanjutkan dengan program tablet tambah darah, khususnya bagi remaja putri.

Program selanjutnya ada pemeriksaan kehamilan secara rutin, konsumsi tablet tambah darah bagi ibu hamil, pemberian tambahan makanan bagi ibu hamil kurang energi kronis. Adapun program lain seperti pemantauan pertumbuhan balita, pemberian asi ekslusif, pemberian MPASI kaya protein hewani untuk bayi dua tahun.

“Ada juga program tata laksana balita dengan masalah gizi, peningkatan dan perluasan imunisasi serta upaya sosialisasi berkaitan dengan program ketahanan keluarga,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mendukung penuh upaya pencegahan dan penanganan stunting. Menurut dia, program 1.000 hari kehidupan pertama menjadi kunci dalam upaya pencegahan terjadinya stunting.

“Upaya pencegahan terus dilakukan khususnya saat dalam masa kandungan dengan melakukan pemeriksaan rutin serta pemberian makanan tambahan atau pun tablet tambah darah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Takeda Perkuat Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Dengue di Indonesia

News
| Kamis, 07 November 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil

Wisata
| Senin, 04 November 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement